PROFIL CLUB : JUARA Serie-A 2010/2011 ( AC MILAN )
Associazione Calcio Milan Italia (dipanggil A.C. Milan atau Milan saja) adalah sebuah klub sepak bola Italia yang berbasis di Milan. Mereka bermain dengan seragam bergaris merah-hitam dan celana putih (kadang-kadang hitam), sehingga dijuluki rossoneri ("merah-hitam"). Milan adalah tim tersukses ketiga dalam sejarah persepak bolaan Italia, menjuarai Seri A 18 kali dan Piala Italia 5 kali.
Klub ini didirikan pada tahun 1899 dengan nama Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Cricket and Football Club) oleh Alfred Edwards, seorang ekspatriat Inggris[2]. Sebagai penghormatan terhadap asal-usulnya, Milan tetap menggunakan ejaan bahasa Inggris nama kotanya (Milan) daripada menggunakan ejaan bahasa Italia Milano.
Sejarah (1899 hingga kini)
Awal masa terbentuk“ Kita akan menjadi sebuah tim iblis. Warna kita adalah merah menandakan api dan warna hitam menandakan rasa takut yang akan menyerang lawan! ”
—Herbert Kilpin
Klub ini didirikan oleh dua orang ekspatriat Inggris , yaitu Herbert Kilpin dan Alfred Edwards dengan nama Klub Kriket dan Sepakbola Milan pada tahun 16 Desember 1899. Pada saat itu, Edwards menjadi Presiden klub pertama Milan dan Kilpin menjadi kapten tim pertama Milan. Musim 1901, Milan memenangkan gelar pertamanya sebagai jawara sepak bola Italia, setelah mengalahkan Genoa C.F.C. 3-0 di final Kejuaraan Sepakbola Italia. Pada 1908, sebagian pemain dari Italia dan para pemain dari Swiss yang tidak menyukai dominasi orang Italia dan Inggris dalam skuad inti Milan saat itu, memisahkan diri dari Milan dan membentuk Internazionale.
Musim 2010/2011, Milan dipimpin oleh Massimiliano Allegri, dengan berbagai pembaruan mulai dari sponsor (bwin.com digantikan Emirates), hingga lini pemain. Di akhir bursa transfer, secara mengejutkan Milan memboyong Zlatan Ibrahimovic dari F.C. Barcelona (dengan opsi pinjaman dan pembelian 24 juta Euro di akhir musim), dan Robinho dari Manchester City. Awal musim, Milan dikejutkan dengan kekalahan 0-2 dari tim promosi A.C. Cesena, meski dalam pertandingan tersebut baik Ibrahimovic maupun Robinho memulai debutnya. Pada pertandingan derby tanggal 14 November 2010, Milan mengalahkan Internazionale di Giuseppe Meazza dengan gol tunggal penalti Ibrahimovic. Pada transfer paruh musim, Milan memboyong sejumlah pemain anyar seperti Antonio Cassano dari U.C. Sampdoria, Mark van Bommel dari Bayern Munich, dan Nicola Legrottaglie dari Juventus F.C.. Di ajang Liga Champions, Milan yang berhasil menembus babak penyisihan grup dipermalukan Tottenham Hotspur dengan skor 0-1 di San Siro. 13 Maret 2011, Milan mengalami hasil seri 1-1 dengan penghuni dasar klasemen A.S. Bari, minggu berikutnya 19 Maret, Milan dipermalukan U.S. Città di Palermo 0-1 di Stadion Renzo Barbera. Kekalahan tersebut membuat jarak poin dengan posisi 2 Internazionale berkurang menjadi 2 poin, dan itu terjadi tepat sebelum derby Milan putaran kedua. 2 April, derby antara Milan dan Inter berlangsung di San Siro, berakhir dengan kemenangan Milan 3-0, berkat 2 gol Pato dan 1 gol Cassano. Pada 7 Mei 2011, Milan meraih hasil imbang 0-0 dengan A.S. Roma, 1 poin tambahan hasil seri membuat poin Milan menjadi 78 poin, tak terkejar peringkat 2 Inter karena kalah head-to-head, dan membuat Milan meraih gelar juara Serie A atau scudetto yang ke-18
Skuad saat ini
1 GK Marco Amelia
4 MF Mark van Bommel
7 FW Alexandre Pato
8 MF Gennaro Ivan Gattuso (Wakil Kapten)
9 FW Filippo Inzaghi
10 MF Clarence Seedorf
11 FW Zlatan Ibrahimovic
13 DF Alessandro Nesta
14 MF Rodney Strasser
15 DF Sokratis Papastathopoulos
16 MF Mathieu Flamini
17 DF Massimo Oddo
18 DF Marek Jankulovski
19 DF Gianluca Zambrotta
20 MF Ignazio Abate
23 MF Massimo Ambrosini ( Kapten)
25 DF Daniele Bonera
27 MF Kevin-Prince Boateng
28 MF Urby Emanuelson
30 GK Flavio Roma
32 GK Christian Abbiati
33 DF Thiago Emiliano da Silva
35 DF Dídac Vilà
52 MF Alexander Merkel
66 DF Nicola Legrottaglie
70 FW Róbson Robinho de Souza
76 DF Mario Yepes
77 DF Luca Antonini
90 FW Nnamdi Oduamadi
99 FW Antonio Cassano
Sedang dipinjamkan
GK Ferdinando Coppola (di Siena hingga 30 June 2011)
GK Antonio Donnarumma (di Piacenza hingga 30 June 2011)
GK Mattia Maggioni (di Monza hingga 30 June 2011)
GK Michał Miśkiewicz (di Crociati Noceto hingga 30 June 2011)
GK Filippo Perucchini (di Fano hingga 30 June 2011)
DF Matteo Barbini (di Sacilese hingga 30 June 2011)
DF Cristian Daminuţă (di L'Aquila hingga 30 June 2011)
DF Digão (di Penafiel hingga 30 June 2011)
DF Marcus Diniz (di Eupen hingga 30 June 2011)
DF Luca Meregalli (di Pro Vercelli hingga 30 June 2011)
DF Bruno Montelongo (di Bologna F.C. 1909 hingga 30 June 2011)
DF Oguchi Onyewu (di Twente hingga 30 June 2011)
DF Simone Romagnoli (di Foggia hingga 30 June 2011)
MF Gianmarco Conti (di Fano hingga 30 June 2011)
MF Attila Filkor (di Triestina hingga 30 June 2011)
MF Harmony Ikande (di Poggibonsi hingga 30 June 2011)
MF Giovanni Scampini (di Pisa hingga 30 June 2011)
FW Dominic Adiyiah (di Partizan hingga 30 June 2011)
FW Pierre Aubameyang (di Monaco hingga 30 June 2011)
FW Marco Borriello (di Roma hingga 30 June 2011)
FW Davide Di Gennaro (di Padova hingga 30 June 2011)
FW Andrea Schenetti (di Lucchese hinggal 30 June 2011)
Pemain legenda
Demetrio Albertini
Massimo Ambrosini
Carlo Ancelotti
Roberto Baggio
Franco Baresi
Alessandro Costacurta
Renzo De Vecchi
Paolo Di Canio
Roberto Donadoni
Gennaro Gattuso
Filippo Inzaghi
Gianluigi Lentini
Giuseppe Pancaro
Cesare Maldini
Paolo Maldini
Mauro Tassotti
Alessandro Nesta
Andrea Pirlo
Gianni Rivera
Sandro Salvadore
Angelo Sormani
Giovanni Trapattoni
Massimo Oddo
Gianluca Zambrotta
Alberto Gilardino
José Altafini
Kaká
Kurt Hamrin
Ronaldinho
Ronaldo
Rivaldo
Serginho
Cafu Leonardo
Alexandre Pato
Edgar Davids
Klaas-Jan Huntelaar
Clarence Seedorf
Marco van Basten
Frank Rijkaard
Ruud Gullit
Gunnar Gren
Nils Liedholm
Gunnar Nordahl
Zlatan Ibrahimovic
Marcel Desailly
Jean-Pierre Papin
Mathieu Flamini
Yoann Gourcuff
Herbert Kilpin
David Beckham
Ray Wilkins
Oliver Bierhoff
Karl Heinz Schnellinger
Roberto Ayala
Hernán Crespo
Jon Dahl Tomasson
Martin Laursen
Zvonimir Boban
Umit Davala
José Mari
Rui Costa
Dejan Savićević
Juan Alberto Schiaffino
Andriy Shevchenko
George Weah
Pelatih terkenal
Herbert Kilpin
Salah satu pendiri AC Milan sekaligus pelatih pertama Milan.
Carlo Ancelotti
Sumbangsihnya terhadap Milan adalah menyumbang 2 trofi Seri A dan 2 trofi Liga Champions sebagai pemain, serta 2 trofi Liga Champions dan 1 trofi Seri A sebagai pelatih.
Cesare Maldini
Sebagai pemain dia menyumbang 4 trofi Seri A dan 1 trofi Liga Champions.
Arrigo Sacchi
Pelatih yang membawa Milan mendapat predikat "The Dream Team", memenangkan 1 trofi Seri A, dan 2 trofi Liga Champions berturut-turut.
Fabio Capello
Suksesor dari Sacchi, di tangannya, Milan menjadi semakin gemilang. Menyumbangkan 4 trofi Seri A dan 1 trofi Liga Champions.
Nereo Rocco
Pelatih jenius Milan yang mengembangkan taktik catenaccio[36][37][38]. Menyumbangkan 2 trofi Seri A, 1 trofi Liga Champions, dan 1 trofi Piala Winners.
Vittorio Pozzo
Pelatih legendaris Italia, meski di masanya Milan tidak terlalu bersinar, Ia membuktikan diri bahwa dirinya adalah pelatih jenius dengan menemukan formasi Metodo (2-3-2-3), formasi yang menyeimbangkan antara serangan dan pertahanan.
Nils Liedholm
Melatih Milan selama 3 generasi (1963-1966, 1977-1979, dan 1984-1987), Liedholm menyumbangkan 4 trofi Seri A.
Leonardo de Araújo
Pelatih Milan pertama yang berasal dari Brazil.
Pemain yang memenangi Piala Dunia saat bermain di Milan Pietro Arcari (Italia 1934)
Franco Baresi (Spanyol 1982)
Fulvio Collovati (Spanyol 1982)
Marcel Desailly (Perancis 1998)
Roque Júnior (Korsel-Jepang 2002)
Cafu (Korsel-Jepang 2002)
Alberto Gilardino (Jerman 2006)
Filippo Inzaghi (Jerman 2006)
Alessandro Nesta (Jerman 2006)
Andrea Pirlo (Jerman 2006)
Gennaro Gattuso (Jerman 2006)
Pemain yang memenangi Kejuaraan di benua asalnya saat bermain di Milan
Eropa Angelo Anquilletti (Italia 1968)
Giovanni Lodetti (Italia 1968)
Pierino Prati (Italia 1968)
Gianni Rivera (Italia 1968) Roberto Rosato (Italia 1968)
Ruud Gullit (Jerman Barat 1988)
Marco van Basten (Jerman Barat 1988)
Amerika Latin
Serginho (Paraguay 1999)
Pemain yang memenangi Piala Konfederasi saat bermain di Milan
Leonardo (Arab Saudi 1997)
Dida (Jerman 2005)
Kaká (Jerman 2005, Afrika Selatan 2009)
Alexandre Pato (Afrika Selatan 2009)
Peraih Ballon d'Or
Gianni Rivera - 1969
Ruud Gullit - 1987
Marco Van Basten - 1988, 1989, 1992
George Weah - 1995
Andriy Shevchenko - 2004
Kaká - 2007
Prestasi
Bila dihitung berdasarkan total banyaknya gelar, maka Milan adalah salah satu klub tersukses di Italia, dengan total raihan gelar juara lebih dari 29 tropi dan menjadi terbanyak kedua setelah Juventus (40 tropi domestik). Milan juga menjadi klub tersukses di dunia bersama Boca Juniors, dengan rekor 14 trofi konfederasi (UEFA-Eropa) dan 4 trofi dunia. Milan juga mengenakan bintang tanda bahwa mereka memenangi lebih dari 10 gelar Seri A. Ditambah lagi, Milan juga memakai Lambang Penghargaan UEFA di seragam mereka karena memenangi lebih dari lima gelar Liga Champions
Kejuaraan Nasional
Perayaan scudetto Milan musim 2003/2004
Seri A:
Juara (18): 1901; 1906; 1907; 1950-51; 1954-55; 1956-57; 1958-59; 1961-62; 1967-68; 1978-79; 1987-88; 1991-92; 1992-93; 1993-94; 1995-96; 1998-99; 2003-2004; 2010-2011
Runner-up (14): 1902; 1947-48; 1949-50; 1951-52, 1955-56, 1960-61; 1964-65; 1968-69; 1970-71; 1971-72; 1972-1973; 1989-90; 1990-91; 2004-05
Seri B:
Juara (2): 1980–81; 1982–83
Copa Italia:
Juara (5): 1966–67; 1971–72; 1972–73; 1976–77; 2002-03
Runner-up (7): 1941–42; 1967–68; 1970–71; 1974–75; 1984–85; 1989-90; 1997-98
Piala Super Italia:
Juara (5): 1988; 1992; 1993; 1994; 2004
Runner-up (3): 1996; 1999; 2003
[sunting]
Kejuaraan Eropa
Euforia kemenangan AC Milan di Liga Champions 2007
Piala/Liga Champions:
Juara (7): 1962-63; 1968-69; 1988-89; 1989-90; 1993-94; 2002-03; 2006-07
Runner-up (4): 1957-58; 1992-93; 1994-95; 2004-05
Piala Super Eropa:
Juara (5): 1989; 1990; 1994; 2003; 2007
Runner-up (2): 1973; 1993
Piala Winners:
Juara (2): 1967–68; 1972–73
Runner-up (1): 1973–74
[sunting]
Kejuaraan Dunia
Piala Interkontinental / Piala Dunia Antarklub FIFA:
Juara (4):1969; 1989; 1990; 2007
Runner-up (4): 1963; 1993; 1994; 2003
[sunting]
Kejuaraan lainnya
Piala Latin (Piala yang paling penting bagi klub-klub Eropa pada tahun 40-an dan 50-an. Diselenggarakan sejak 1949 hingga 1957 antara juara-juara Perancis, Italia, Portugal dan Spanyol. Kejuaraan ini menghilang setelah dimulainya Piala Champions.):
Juara (3): 1951; 1956
Runner-up (1): 1953
Piala Mitropa:
Juara (1): 1981-82
Piala Kejuaraan Dubai
Juara (1): 2009
Trofeo Santiago Bernabéu
Juara (2): 1988, 1990
Runner-up (1): 1999
Trofeo Luigi Berlusconi
Juara (11): 1992, 1993, 1994, 1996, 1997, 2002, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009
Daftar kapten AC Milan
Herbert Kilpin (1899-1907)
Gerolamo Radice (1908-1909)
Guido Moda (1909-1910)
Max Tobias (1910-1911)
Giuseppe Rizzi (1911-1913)
Louis Van Hege (1913-1915)
Marco Sala (1915-1916)
Aldo Cevenini (1916-1919)
Alessandro Scarioni (1919-1921)
Cesare Lovati (1921-1922)
Francesco Soldera (1922-1924)
Pietro Bronzini (1924-1926)
Gianangelo Barzan (1926-1927)
Abdon Sgarbi (1927-1929)
Alessandro Schienoni (1929-1930)
Mario Magnozzi (1930-1933)
Carlo Rigotti (1933-1934)
Giuseppe Bonizzoni (1934-1936)
Luigi Perversi (1936-1939)
Giuseppe Bonizzoni (1939-1940)
Bruno Arcari (1940-1941)
Giuseppe Meazza (1941-1942)
Giuseppe Antonini (1942-1944)
Paolo Todeschini (1944-1945)
Giuseppe Antonini (1945-1949)
Andrea Bonomi (1949-1952)
Carlo Annovazzi (1952-1953)
Omero Tognon (1953-1954)
Gunnar Nordahl (1954-1956)
Nils Liedholm (1956-1961)
Francesco Zagatti (1961)
Cesare Maldini (1961-1966)
Gianni Rivera (1966-1975)
Romeo Benetti (1975-1976)
Gianni Rivera (1976-1979)
Albertino Bigon (1979-1980)
Aldo Maldera (1980-1981)
Fulvio Collovati (1981-1982)
Franco Baresi (1982-1997)
Paolo Maldini (1997-2009)
Massimo Ambrosini (2009- , tidak tetap)
Warna dan lambang Milan
Warna seragam kebanggaan Milan adalah merah-hitam,atau dalam bahasa Italia: Rossoneri, namun anehnya, di ajang final suatu kompetisi yang tidak memakai format kandang-tandang (contoh:Liga Champions) , Milan selalu memakai warna seragam putih. Tradisi ini dipercaya membawa keberuntungan untuk Milan. Dengan enam kali menang dari delapan laga final Liga Champions berseragam putih (hanya kalah melawan Ajax pada 1995 dan Liverpool pada 2005) membuat tradisi ini semakin kukuh dipertahankan. Selain kedua seragam Milan (merah-hitam dan putih), Milan memiliki seragam ketiga (third kit) berwarna hitam dengan sentuhan garis merah di beberapa bagian. Namun, seragam ketiga ini sangat jarang digunakan.
Untuk "beberapa tahun" belakangan, lambang Milan memakai sentuhan bendera Milan (flag of Milan), yaitu lambang yang terlihat seperti lambang salib berwarna merah pada lambang Milan, yang aslinya adalah bendera dari Saint Ambrose. Panggilan Milan yang lainnya, Il Diavolo Rosso (setan merah) berasal dari lambang bintang yang dikenakan Milan di atas lambang klubnya. Bintang tersebut dikenakan Milan pada 1979 karena Milan sudah memenangkan lebih dari sepuluh gelar lokal (scudetto Seri A). Saat ini, lambang klub Milan adalah untuk dipersembahkan kepada bendera Comune di Milano, dengan singkatan ACM di atas dan tahun berdirinya 1899 di bawah.
Rekor statistik Milan
Andriy Shevchenko, topskorer terbanyak kedua Milan
Paolo Maldini sampai sekarang mencetak rekor untuk total penampilan di Seri A untuk Milan dengan total ± 1000 penampilan, dan 600 diantaranya diperoleh dari Seri A (14 Mei 2007, tidak termasuk pertandingan playoff). Selanjutnya ia dikenal sebagai pemain paling sering tampil di Seri A sepanjang masa.
Topskor Milan sepanjang sejarah dipegang oleh Gunnar Nordahl, yang mencetak 254 gol dalam 268 permainan. Andriy Shevchenko berada di urutan kedua dengan 243 gol dalam 298 permainan, dan pencetak gol tertinggi di skuad Milan saat ini adalah Filippo Inzaghi, dengan 101 gol dalam 220 permainan.
Milan memiliki rekor yang unik namun impresif, yaitu saat mengikuti musim 1991/1992. Milan tidak pernah kalah dalam musim tersebut. Totalnya, Milan tidak pernah kalah dalam 58 pertandingan, dimulai dengan seri 0-0 melawan Parma saat 26 Mei 1991 dan secara ironis diakhiri dengan kekalahan kandang 1-0 dengan Parma juga, 21 Maret 1993. Rekor tidak terkalahkan ini merupakan rekor terpanjang ketiga di sepak bola Eropa, di bawah Steaua Bucharest dengan 104 pertandingan tanpa kekalahan dan Celtic dengan 68 pertandingan tanpa kekalahan
Pada 2007, Milan bersama dengan Boca Juniors dari Argentina menyandang gelar klub dengan gelar internasional terbanyak versi FIFA.[52] Kerena status ini, Milan sempat merajai peringkat klub sepak bola terhebat dunia pada kisaran 2007.
Komponen penting Milan
Stadion
Artikel utama untuk bagian ini adalah: San Siro
Stadion tim saat ini adalah Stadion Giuseppe Meazza yang berkapasitas 85.000 orang. Stadion ini juga dikenal dengan nama San Siro, karena berada di distrik San Siro. Stadion ini digunakan bersama dengan Internazionale, klub lain di Milan. Stadion ini dipakai ketika Seri A melaksanakan partai antara klub kota Milan, Derby della Madonnina (Ibu segala derby). Nama ini diberikan untuk penghormatan kepada patung bunda Maria yang berada di Milan (sering disebut Madonnina atau ibu), serta karena rivalitas keduanya yang sangat sengit karena keduanya sama-sama tim jajaran atas terhebat di Italia, atmosfer pertandingannya melebihi pertandigan derby manapun. Suporter AC Milan menggunakan "San Siro" untuk menyebut stadion itu karena dulunya Giuseppe Meazza, merupakan seorang pemain bintang bagi Inter (meski dia pernah membela Milan selama satu musim). Tetapi, di masa mendatang, ada wacana untuk memindahkan homebase Milan ke stadion baru, seperti yang diungkapkan wakil presiden Adriano Galliani pada tahun 2006.
Basis pendukung
Secara sejarah, AC Milan (dipanggil dengan "Milan" saja di Italia) didukung oleh kaum pekerja dan kelas buruh di Milan yang umumnya merupakan para pendatang dari daerah Italia selatan (atas dasar itulah julukan "Casciavit" / obeng diberikan untuk Milan), sementara Inter lebih didukung orang-orang kaya. Meskipun begitu, pada beberapa tahun terakhir, basis pendukung telah banyak berubah. Milan kini dimiliki oleh raja media dan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, sementara Inter dimiliki pebisnis garis tengah-kiri, Massimo Moratti.
Basis pendukung Milan yang disebut Milanisti mayoritas berhaluan politik sayap kiri, berseberangan dengan Inter yang didominasi oleh pendukung yang secara tradisional berhaluan sayap kanan. Grup pendukung (ultras) yang terkenal dari Milan adalah Fossa Dei Leoni yang beraliran ekstrem kiri, dan Brigate Rossonere yang beraliran ekstrem kanan. Menyusul keributan dengan suporter Inter pada derby musim kompetisi 2005/2006, Fossa Dei Leoni membubarkan diri secara organisasi. Meskipun begitu, massa mereka masih setia mendukung Milan di tribun khusus bagian selatan stadion San Siro bersama kelompok lain, dengan sebutan Curva Sud.
Basis pendukung di Indonesia
Milanisti Indonesia
Pada 16 Maret 2003, sebuah komunitas khusus pendukung Milan di Indonesia terbentuk. Komunitas itu bernama "Milanisti Indonesia". Komunitas ini berawal dari milis oleh sesama pendukung dan akhirnya berlanjut sampai membentuk suatu organisasi. Saat ini Milanisti Indonesia sudah memiliki basis-basis di kota besar di Indonesia selain Jakarta. Saat ini, pemimpin sekaligus presiden dari Milanisti Indonesia adalah Arief Ikram